Get me outta here!

Sunday, May 13, 2018

[Lyric] Kuroishi Hitomi - Alone (Gibberish)

Uhuuuuy~
It's been, what, five years? Ohoho, udah lima tahun sejak terakhir ngepost lirik gibberish-nya Kuroishi Hitomi yang Stories. Sekarang aku balik dengan lirik Alone ^^

Quite surprising I did this lyric much faster than the previous two. Gada lima belas menit kayaknya. Dan, yah, kuakui sebenernya Alone ini trickier karena kalo denger sekilas kek English pada umumnya. Tapi kalo didengerin seksama ya sama aja kek Stories n Innocent Days, nonsense wkwk

Apa yang bikin sulit? Hmm, jadi gini, ga kayak kuping aku lima tahun lalu, kupingku yang sekarang lebih familiar sama suara Inggris. Jadinya pas nyoba dechiper #ceilah pelafalannya Kuroishi Hitomi, kecampur-campur sama kata-kata asli Inggris.

ATTENTION!
This is not an official lyric. You can find the official one here.
Enjoy! :)

Title : Alone
Performer : Kuroishi Hitomi
Note : Code Geass Insert Song

Daneid wendai idei
Wendis maidei weidrai
Aidoi kismai irdoi
Wendis maidei weidroi

Dononeva resmevesmai dedai

Donowei dademai dadesmai awendes beidou dadedai heidei
Donowei dasmaidei awendes halmai domai bewandei aino
Alone

Yunai westrai iya
Wendes maidei duonai
Ken ai kisbai idei
Donowai hai aino

Wai iswimaidais byuasmei maidai

Donowai dademai maidismais maiayno weidai yartulei heidai
Wai itnei batedei aiwendes pilmai draino wemestai aino
Alone

Alone
Alone
Alone

Donowei jasmenai aiwendes aiwenai heiti yornone heino
Donowei haimedes aiwendes keimai trowa wewarnes baidei
Alone


Aiteds baitadei
Alone

~*~

CMIIW atau kalo ada yang punya versi lebih masuk akalnya XD

Tuesday, May 8, 2018

[Novel] Six of Crows karya Leigh Bardugo

goodreads.com

DETAIL BUKU

Judul : Six of Crows (Buku #1 duologi Six of Crows)
Penulis : Leigh Bardugo
Diterbitkan : 6 Oktober 2015 oleh Henry Holt
Jumlah Halaman : 465 halaman
Bahasa : Inggris
Blurb : KETTERDAM: a bustling hub of international trade where anything can be had for the right price—and no one knows better than criminal prodigy Kaz Brekker. Kaz is offered a chance at a deadly heist that could make him rich beyond his wildest dreams. But he can't pull it off alone...

    A convict with a thirst for revenge
    A sharpshooter who can't walk away from a wager
    A runaway with a privileged past
    A spy known as a Wraith
    A Heartrender using her magic to survive the slums
    A thief with a gift for unlikely escapes


Kaz's crew are the only ones who might stand between the world and destruction—if they dont kill each other first.

ULASANKU

Waktu order Rise of Empire di Periplus dapet cashback 22% dalam rangka Valentine. Ntah kenapa waktu itu nggak sekalian order Heir of Novron biar Riyria Revelation-nya lengkap tapi malah order Six of Crows (keknya karena dana nggak mencukupi deh waktu itu lol). Tapi dapet judul ini juga nggak asal milih aja sih, jelas udah riset *ceileh* duluan. Yha, maklum. Buku impor ga murah, gamau duit terbuang buat novel ga jelas kan...

Dan lagi-lagi aku dibuat takjub.

Pengakuan dosa dulu deh. Aku belum baca novel trilogi Grisha Verse-nya Leigh Bardugo (Shadow and Bone, Siege and Storm, dan Ruin and Rising). Six of Crows ini ada di satu universe sama trilogi Grisha Verse jadi ada beberapa unsur di Grisha Verse yang bakal ditemuin lagi di Six of Crows. Misalnya tentang Grisha itu sendiri, setting di Ravka, tentara Drüskelle, dll.

Jadi, apakah harus baca Grisha Verse dulu sebelum baca Six of Crows? Nggak juga.
Ada info singkat tentang Grisha di awal buku. Kalo baru baca pertama kali mungkin ga mudeng dan akhirnya sambil lalu aja, tapi lama kelamaan info itu bakal berguna.

Ngomong-ngomong soal bagian awal buku, kuakui aku langsung jatuh cinta sama beberapa halaman pertamanya. Peta dunia Six of Crows sama peta Ice Court-nya indah bangeeeeeettt. Satu hal yang kusuka dari novel genre fantasi itu biasanya bakal dicantumin peta dunianya, dan Six of Crows tidak terkecuali.

Pengakuan dosa lagi. Six of Crows ini novel young adult fantasy pertama yang kubaca. Harry Potter nggak kuanggap young adult karena Harry masih 11 tahun (cmiiw) di Philosopher's Stone. Buatku pribadi Harry Potter itu bukan YA tapi High/Epic Fantasy.

Oke, jadi tanggapanku soal Six of Crows adalah... Actually I can't relate to the characters T^T Atau lebih tepatnya aku gagal memvisualisasikan para karakter di otakku. Misalnya aja Kaz Brekker. Waktu awal baca kukira dia ini oom-oom dandy usia awal tiga puluhan. Trus ada dialog gini dong : 
“Well?” prodded Kaz.
“How old are you, Mister Brekker?”
“Seventeen.”
WeTeHa?!! Kaz Brekker, si Dirtyhand, pemimpin Six of Crows, ternyata baru tujubelastaun?! #mywholelifeisalie Runtuh sudah visualisasiku buat semua karakter di Six of Crows. Aku udah nggak peduli lagi Inej kek gimana, Nina, Jesper, Wylan, bahkan si drüskelle seksi Matthias. Udahlah, aku lelah... #apasih #abaikanoranggila

Lanjut! Tapi itu nggak mengurangi keseruan Six of Crows kok. Aku tetep enjoy bacanya. World-building-nya, karakterisasinya, interaksi mereka, aksi-aksi. Semua enak buat dinikmati. Dan seperti yang kubilang di awal tadi, kalo kalian belum baca trilogi Grisha Verse kalian tetep bisa menikmati Six of Crows sebagai duologi yang berdiri sendiri. Oiya, Six of Crows belum ada versi terjemahannya ya. Jadi yang mau baca, bersabarlah dengan versi Inggrisnya dulu.

[EDIT : 15/12/18]
UDAH ADA TERJEMAHANNYA GAAAEEESSS!!! *nangisterharu
Silakan mampir di toko buku kesayangan kalian buat order Six of Crows XD

Masih setia nunggu Periplus ngasih cashback (atau diskon!) biar bisa order Heir of Novron sama Crooked Kingdom hehe...

Rating : 4.4/5
Recommended? Banget, YA fantasy yang oke punya. Paket lengkap deh.
buy the book from The Book Depository, free delivery

Friday, May 4, 2018

[Novel] Morning Glory - Jatuh Hati Kepada Cinta karya LaVyrle Spencer

goodreads.com

DETAIL BUKU

Judul : Morning Glory - Jatuh Hati Kepada Cinta
Penulis : LaVyrle Spencer
Diterbitkan : 3 Januari 2010 oleh Gagas Media
Jumlah Halaman : 572 halaman
Bahasa : Indonesia (Terjemahan)
Blurb : ELLY

Suami yang dicintainya baru saja meninggal dunia dan Elly tak mungkin sanggup sendiri saja membesarkan dua putranya yang masih kecil dan anak ketiga yang berada di kandungan. Tak peduli orang-orang di kota menganggapnya gila, Elly memutuskan memuat iklan di koran lokal: Dicari-Seorang suami.

WILL

Hidup di luar penjara ternyata jauh lebih kejam. Will Parker hidup berkelana dan menjalani hari-hari keras selama bertahun-tahun. Status mantan narapidana yang disandangnya tak memberi banyak kesempatan untuk memperbaiki semuanya dari awal. Di tengah keputusasaan itu, Will menemukan iklan Elly di koran.

Sore itu, di musim panas tahun 1941. Untuk pertama kalinya Will menginjakan kaki di halaman depan rumah Elly. Dan untuk pertama kalinya Will mendapat firasat di tak perlu berkelana ke mana pun lagi. Di sinilah dia mendapat kesempatan keduanya. Elly-lah rumah yang dia rindukan...

ULASANKU 

Waktu iseng-iseng nyari judul buku favorit di situs belanja online, nggak sengaja banget ketemu judul ini. Beneran nggak tahu kalo Morning Glory udah luamaaa banget diterjemahin ke Bahasa Indonesia. Awal baca (versi bajakan, maaf T^T) itu ebook Bahasa Inggrisnya dan udah lumayan lama. Begitu tahu ada versi terjemahannya, langsung beli deh (dapat harga diskon super murah pula! Yay!) trus baca ulang. Bisa dibilang ini pertama kalinya aku re-read novel dalam dua bahasa berbeda. Kesannya, well, agak gimana gitu ehehe...

Morning Glory berlatar di era Perang Dunia II, jadi ya rada jadul-jadul gimana gitu deh. Will pakai topi koboi, Elly tinggal di rumah yang ada kandangnya. Buat yang seleranya Metropop dan sebangsanya, jelas nggak cocok. Nggak ada CEO ganteng tajir banjir yang jatuh cinta sama karyawatinya. CEO? Cih! Tokoh utama cowoknya aja, Will, mantan napi yang baru aja bebas. Tokoh utama ceweknya? Elly, janda beranak dua yang lagi hamil tua! Nah lo, mantep ga tuh?

Tapi tunggu dulu...
Walaupun Will bukan CEO ganteng bak patung Yunani dan Elly bukan cewek cantik nan seksi, bukan berarti novel Morning Glory ini jadi boring, ya! Justru sebaliknya. Sang penulis, LaVyrle Spencer, berhasil membuatku jatuh cinta sama apa adanya mereka berdua. Bahkan jujur, aku seolah overlooked sama status mereka yang mantan napi dan janda itu. Mereka nggak sempurna dan mencoba untuk saling melengkapi. Indah kah?

Buatku interaksi mereka untuk beberapa kesempatan emang agak ngeselin (but in a good way), tapi justru itu yang bikin kerasa lebih masuk akal. Emosi keduanya bener-bener dimainin di sini. Dengan status mereka yang nggak biasa itu, akhirnya mereka jadi merasa nggak pantas untuk satu sama lain. Inferiority complex. Gue banget LoL Seiring berjalannya cerita juga bakal ketahuan makna morning glory yang jadi judul novel ini.

Baik yang versi English maupun Bahasa Indonesia, keduanya enak dibaca. Bahkan untuk part yang -ehem- pun yang versi Bahasa Indonesia nggak bikin risih. Morning Glory cocoklah buat bacaan ringan di kala pengen yang manis-manis(?) XD

Rating : 4.3/5
Recommended? Yap. Bagi yang suka novel ala-ala historical romance.